15 Agustus 2008

Duncan Edwards, Legenda yang Dipuji Legenda


SIR Bobby Charlton telah dikenal di seantero dunia sebagai salah satu legenda Manchester United. Tapi, apakah Anda tahu jika Setan Merah juga mempunyai legenda pemain yang bernama Duncan Edwards, yang tewas pada tragedi Munich 6 Februari 1958?

Legenda seorang Duncan Edwards hanya berdurasi pendek, tetapi selama ada permainan sepakbola maka legenda tersebut akan selalu abadi. Ia adalah seorang fenomenal ‘raksasa’ dalam dunia sepakbola, yang malang melintang membangun nama besarnya di Divisi Satu di awal dekade 1950-an tetapi hanya untuk lima tahun sebelum ia pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan berbagai pertanyaan ‘apabila’ atau ‘jika saja’ dalam dunia sepakbola itu sendiri. Hingga kini Duncan Edwards sering dianggap sebagai pemain paling komplit. 

Tidak ada yang tidak dapat dilakukannya saat berada di lapangan, bahkan ia melakukannya lebih baik daripada yang lainnya. Mempunyai dua kaki yang sama baiknya dalam mengontrol bola; operan dan tacklenya menginspirasi; tembakannya kuat dan akurat. Selain itu, ia tidak terkalahkan saat berduel di udara; sangat ahli dalam membaca permainan. Daftar keahliannya benar-benar mengagumkan dan sulit dipercaya.

Selain dari itu, masih ada lagi keberanian, loyalitas dan dedikasi, juga yang paling penting adalah temperamennya yang tenang, yang memastikan semua kekayaan bakatnya tidak akan tersia-siakan. 

Sejak pertama kali tiba di Old Trafford, tidak ada yang meragukan Duncan Edwards akan menjadi pemain yang sangat penting. Ia bukannya tidak menyadari fakta ini tetapi ia menolak untuk bersantai saja. Duncan sangat berdedikasi pada permainannya, bahkan kadang terasa mengerikan, ia seringkali berlatih sampai lupa waktu. Ia akan dengan senang hati bermain seharian penuh hanya demi sebuah perasaan cintanya pada sepakbola.

Posisi yang paling sering dilakoninya di United adalah sayap tengah, posisi strategis dimana ia bisa bermain untuk membantu pertahanan ataupun maju ke depan untuk membantu serangan setiap ada peluang. Pemain bertahan seakan tidak mampu berbuat banyak untuk menahan dirinya saat ia melakukan penetrasinya.

Pertandingan liga terakhirnya adalah kemenangan MU atas Arsenal, dimana ia tiba di ujung daerah pertahanan lawan dan menerima bola operan dari Dennis Violet kemudian meneruskannya menjadi gol melewati kiper The Gunners, Jack Kelsey.

Best, Law dan Charlton bahkan tidak ragu untuk menyatakan Duncan lebih baik dari mereka. Bobby Charlton bahkan pernah mengatakan kalau ia harus bermain demi hidupnya, dan diperbolehkan untuk membawa satu orang bersamanya, maka yang dipilih pasti Duncan Edwards.

"Duncan adalah satu-satunya pemain yang membuat saya merasa rendah. Dia adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat," puji Charlton.

United tidak begitu saja menemukan sosok Duncan. Figurnya pertama kali ditemukan pencari bakat Jack O'Brien yang langsung menemui Busby di ruangannya pada awal 1948.

Dengan bangganya O'Brien memperkenalkan Duncan, dengan mengatakan "Apakah Anda pernah menemukan seorang anak sekolah berusia 12 tahun yang mempunyai bakat spesial".

Tidak menunggu lama Busby langsung terpikat dengan pria berbintang Libra tersebut. Di old Trafford, Sang legenda menghabiskan lima tahun terbaiknya untuk menjadi legenda, sebelum maut menjemput ajalnya ketika ginjalnya hancur akibat cedera serius dalam tragedi Munich.

Ia meninggal di Munich setelah 2 minggu berusaha untuk bertahan hidup, di saat ini ia dikatakan pernah bercanda dengan Jimmy Murphy tentang dirinya yang sudah fit untuk pertandingan selanjutnya.

Selama karirnya ia memenangkan 2 medali juara liga dan bermain 18 kali untuk timnas Inggris. Ia hanya berumur 21 tahun ketika menutup mata untuk selama-lamanya, tetapi bagi yang pernah melihat Duncan Edwards bermain, akan selalu menjadi sebuah kenangan berharga seumur hidup, karena sangat bisa jadi mereka tidak akan pernah menemukan pemain sehebat itu lagi. (zbc-Rabu, 6 Feb 2008)

Tidak ada komentar: