16 Agustus 2008

Giggs Timbang Mundur


RYAN GIGGS akan selalu dikenang bagi pecinta Manchester United. Namanya tertoreh dalam berbagai lembaran rekor. Tidak hanya bermain setiap musim sejak memulai karier pemain, lebih prestisius lagi, Giggs merupakan pemegang rekor jumlah penampilan terbanyak bagi MU mengalahkan torehan 758 milik Sir Bobby Charlton. 

Pria kelahiran 29 November 1973 itu juga pelayan yang baik. Giggs memegang rekor pembuat assist terbanyak dengan catatan 289 kali. Belum cukup sampai di situ, ia juga menjadi pemain paling bergelimang gelar di Inggris Raya. Sebanyak 20 gelar kejuaraan utama berhasil di koleksi dan ia merupakan satu dari enam pemain Inggris yang berhasil merebut dua gelar Liga Champions. 

Namun semuanya itu ada akhirnya. Dengan usia 34 tahun, kapten kedua setelah Gary Neville di MU itu tidak luput mempertimbangkan kapan dirinya akan gantung sepatu alias pensiun sebagai pemain. Dan, pemikiran itu tidak hanya berlaku untuk musim ini, melainkan sudah terngiang dibenaknya paling tidak dalam dua tahun ke belakang. 

Uniknya, pemikiran pensiun itu sama sekali tidak mengganggu konsentrasi namun justru memotivasi dirinya untuk lebih baik dan lagi. Anggapan setiap musim yang dijalani merupakan musim terakhir mampu melecut kemampuan maksimal dari The Welsh Wizard.

Untuk musim ini, pemegang lisensi kepelatihan A dari UEFA itu mengusung ambisi mempertahankan trofi Liga Champions atau bahkan mengulang kenangan manis treble winners seperti 1999 sebelum tutup karier.

Jika apa yang dicita-citakan Giggs berjalan sempurna maka MU tercatat sebagai klub pertama yang mampu mempertahankan Liga Champions sejak berformat seperti sekarang ini. Terakhir kali dicatat AC Milan yang merengkuhnya pada 1989 dan 1990. 

“Dalam dua musim terakhir saya selalu menjalani kompetisi seakan inilah musim terakhir. Saya bertambah muda. Motivasi saya yakni bertahan dalam tim dan meraih gelar juara karena pengalaman manis seperti musim lalu ingin terulang lagi dan lagi,” kata Giggs kepada Associated Press (AP). Memenangkan gelar, itulah yang memotivasi saya.” 

Ada ungkapan ‘merebut lebih mudah dibanding mempertahankannya’. Ungkapan itu tentunya juga dipahami oleh mantan kapten Timnas Wales itu. Giggs berkata: “Seluruh tim melakukan perbaikan dengan mendatangkan pemain baru dan itu adalah tantangan yang Anda harus hadapi. Sangat sulit mempertahankan trofi Liga Premier. Tahun ini tiada bedanya.” 

Giggs tercatat ambil bagian dalam keberhasilan MU mengoleksi 10 gelar premiership sejak dua dekade terakhir. Semangatnya juga besar menutup karier dengan trofi-trofi lain termasuk Liga Champions.

“Tidak ada yang mampu mempertahankan gelar juara sejak berformat Liga Champions. Itulah mengapa sangat brilian jika kami mampu mewujudkannya,” pungkas winger kidal itu. (lbc)

Tidak ada komentar: