15 Agustus 2008

Free Transfer Ala CAS, Harga CR7 Hanya 12 Juta Pound

SETELAH kasus Jean-Marc Bosman diputus European Court of Justice (ECJ) di Luksemburg, 15 Desember 1995, yang kemudian terkenal dengan Bosman Ruling (Aturan Bosman), kemarin, Rabu, 30 Januari 2008, Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Arbitrase Olahraga yang bermarkas di Lausanne, Swiss, melansir satu keputusan yang bakal memberi dampak luar biasa kepada pemain dan juga bagi klub terkait soal transfer dan kontrak pemain.

Keputusan CAS yang dimaksud adalah setiap pemain—secara sepihak—dimungkinkan untuk memutus kontrak kerjanya bersama klub (hengkang) setelah menjalani “masa proteksi” dan hanya wajib memberi kompensasi sebesar gaji yang bakal diterimanya di sisa waktu kontrak tersebut. Keputusan yang diambil CAS itu dilakukan ketika mengadili kasus pertikaian antara Andy Neil Webster dengan klub lamanya, Heart of Midlothian FC, klub anggota Liga Premier Skotlandia.

Cerita bermula dari ‘kenekatan’ Webster, 25 tahun, yang menggunakan Artikel 17 FIFA sebagai landasan hukum untuk bergabung bersama Wigan Athletic di bursa transfer musim panas 2006 lalu. Artikel 17 menyatakan seorang pemain yang berusia di bawah 28 tahun ketika menandatangani kontrak, dapat memutus kontraknya setelah kontrak berjalan tiga tahun. Andaikata, si pemain berusia 28 atau lebih, ‘masa proteksi’-nya dua tahun. Pada 2006, Webster telah menjalani tiga tahun dari empat tahun durasi kontrak.

Dalam benak Hearts, mereka pantas mendapat kompensasi dari keputusan sepihak Webster itu sebesar 4,6 juta pound. Sementara, Webster berpendapat kompensasi yang harus dibayarkan sama besar dengan jumlah gaji yang diterima di waktu tersisa dalam kontraknya itu. Artinya, dalam benak Webster ia hanya cukup membayar 150 ribu pound, jumlah gaji yang diterimanya dalam setahun—waktu sisa dalam durasi kontraknya.

Soal ini diadukan Hearts ke FIFA pada November 2006. Di bulan April 2007, Dispute Resolution Chamber (DRC) FIFA memutuskan Webster harus membayar kompensasi kepada Hearts sebesar 625 ribu pound. Webster tak mau kalah. Didukung Wigan, pada Mei 2007, Webster naik banding kepada CAS. Pun begitu pula dengan Hearts yang mencari besaran kompensasi yang lebih besar dari putusan FIFA.

Sejak Oktober 2007 lalu, panel CAS yang terdiri dari tiga orang hakim mendengarkan permohonan (banding) masing-masing pihak. Nah, pada hari Rabu kemarin, CAS menganulir keputusan FIFA dan justru mempertanyakan besaran kompensasi sebesar 625 ribu pound tersebut. CAS memutuskan Webster dan Wigan hanya wajib memberi kompensasi sebesar 150 ribu pound (Rp 2,775 miliar) kepada Hearts.

Nah, seperti yang dilansir harian The Independent, putusan CAS terkait kasus Webster ini bakal mengguncang pasar atau bursa transfer pemain. Klub pun bakal mendapat tekanan berat dengan keputusan tersebut. Sebab, berbasis keputusan itu, klub harus pandai-pandai meng-update (memperbaharui) kontrak pemain dan meningkatkan (menaikkan) besaran gaji.

Contohnya, Manchester United yang bisa kehilangan pemain bintangnya, Cristiano Ronaldo—bakal genap berusia 23 tahun pekan depan—di bursa musim panas 2010 dengan fee transfer yang terbilang sangat kecil, hanya 12 juta pound atau sekitar Rp 222 miliar.

Perhitungannya begini. Kontrak baru Ronaldo di Old Trafford 2007-2012. Gaji Ronaldo 120 ribu pound per pekan. Jadi, setelah tiga tahun, 2010, Ronaldo bisa hengkang ke Real Madrid, misalnya, dengan membayar denda atau kompensasi jumlah gajinya dalam dua tahun yang tersisa atau sekitar 12 juta pound.

Hal yang sama juga dapat terjadi pada bintang-bintang premiership lainnya. Sebut saja, gelandang Arsenal, Francesc Fabregas. Kontraknya di Emirates berdurasi delapan tahun yang diteken pada Oktober 2006. Artinya, masa kerja Fabregas berakhir pada 2014. Pada 2010, setelah tiga tahun berjalan, Fabregas (23 tahun), bisa dibeli 12 juta pound atau empat kali gaji tahunannya.

Bahkan, dengan skema serupa, striker Tottenham Hotspur, Dimitar Berbatov bisa hengkang dari White Hart Lane pada musim panas 2009—setahun sebelum kontraknya habis pada 2010—dengan fee hanya 1,3 juta pound atau sekitar Rp 24 miliar! (zbc-Kamis, 31 Januari 2008)

Tidak ada komentar: