12 Agustus 2008

Sosok Ferguson di Mata Redknapp


SOSOK Ferguson tentunya bukan sosok yang asing bagi Harry Redknapp, manajer Portsmouth. Meski sempat berselisih, manajer kelahiran London berusia 61 tahun ini tetap memuji setinggi langit kepribadian Ferguson yang diklaimnya sebagai insan yang sangat peduli (care) dan penuh perhatian (perasa). 

Itu dibuktikan ketika saudara kembar istrinya, Pat, yang juga ibunda Frank Lampard meninggal April lalu. Ferguson menyuratinya.

“Benar-benar menyentuh,” aku Redknapp seperti dilansir harian Daily Mirror.

“Itulah sisi lain dari Sir Alex yang mungkin belum diketahui banyak oleh publik (sepakbola),” imbuhnya.

Memang, di mata publik, selama ini Ferguson dikenal sebagai sosok yang galak, terkenal dengan tindakan hair-dryer-nya di ruang ganti pemain.

“Ia sangat menginginkan kemenangan apapun caranya. Itulah yang membuatnya jadi sukses menjadi manajer. Mungkin, salah satu manajer terbesar sepanjang sejarah. Ia sangat benci dengan kekalahan. Meski demikian, sejujurnya, tak ada yang lebih peduli dan penuh perhatian sebaik dirinya,” puji Redknapp.

Buktinya?

“Jika seorang manajer yang timnya berada di kasta lebih rendah (championship atau football league), ia (Ferguson) selalu menghubunginya kembali. Jika seseorang mendapat kesulitan, ia selalu menjadi orang pertama yang meneleponnya. Pun ketika seorang tokoh sepakbola meninggal, tak ada yang dipikirkannya selain mengendarai mobil untuk menghadiri acara pemakaman,” terang Redknapp.

Sepanjang pertemuannya di Liga Premier, Redknapp pernah terlibat perselisihan dengan Ferguson. Meski demikian, pertikaian itu tidak sampai merusak hubungan di antara mereka. Hal itu terjadi ketika Redknapp masih menukangi West Ham United. Di partai terakhir musim 1994-95, MU gagal menundukkan The Hammers. Kedua tim bermain imbang 1-1 di Upton Park, 14 Mei 1995. Gelar premiership yang dua musim berturut-turut dipegang MU akhirnya lepas ke tangan Blackburn Rovers.

Musim lalu Redknapp pun berbuat ‘ulah’ yang sama terhadap Ferguson. Sol Campbell dkk berhasil memupus ambisi treble winners Ferguson saat Portsmouth unggul 1-0 atas MU di babak perempat final FA Cup di Old Trafford. Reaksi Ferguson? 

“Tentu saja ia marah besar terhadap para pemainnya. Namun, itulah Sir Alex. Meski kalah ia tetap memberikan ucapan selamat kepada kami seusai laga final FA Cup ketika kami berhasil menundukkan Cardiff City,” ujar Redknapp. (lbc)

Tidak ada komentar: