15 Agustus 2008

Takhayul dan Sepakbola, Diyakini karena Menambah Percaya Diri


TAKHAYUL memang di luar nalar manusia. Tapi, bagi sebagian orang, kepercayaan terhadap hal-hal berbau klenik atau magis dianggap bisa menambah kepercayaan diri. Padahal, bisa jadi hal itu hanya kebetulan semata.

Pemain Rumania yang memperkuat Juventus, Adrian Mutu, misalnya. "Sihir tak dapat menyentuhku karena saya menggunakan celana dalam yang dibalik," selorohnya. Di cabang sepak bola, hal itu mungkin terdengar biasa.

Namun, ulah Mutu tersebut bisa terdengar konyol di telinga atlet cabang lain. Bahkan, mungkin disebut gila.

Sepak bola sudah biasa dikaitkan dengan ritual-ritual tertentu, pendekatan agama, astrologi, ataupun jampi-jampi. Bahkan, hampir dipastikan di antara 32 tim yang tampil di Jerman pasti ada yang datang membawa koper berisi benda-benda takhayul.

Angka 13 Keberuntungan Zagallo
Selama ini, takhayul lebih populer bagi penduduk Afrika. Mereka sering memanfaatkan tenaga supranatural.

Tapi, kenyataannya sekarang gejala tersebut juga menular ke Eropa. Boleh percaya atau tidak,striker Timnas Spanyol Raul Gonzales dianggap bisa membawa nasib sial lantaran menggunakan t-shirt berwarna kuning, sama seperti yang dipakai pelatih Luis Aragones, pada latihan Minggu lalu.

Gejala itu juga melanda pemain Brazil. Tim yang paling tangguh di dunia itu juga masih percaya takhayul. Mantan bintang timnas Mario Zagallo, misalnya, begitu terobesi dengan angka 13. "Itu karena istri," katanya. Mengapa? "Saya mulai menggunakan nomor 13 karena istri saya jatuh cinta pada 13 Juli," katanya.

Dan, karena takhayul angka 13 pula, Zagallo begitu yakin Brazil bisa mempertahankan gelar. Alasannya sederhana. Yang pertama, nama pelatih Brazil saat ini, Carlos Alberto, terdiri atas 13 huruf. Kemudian, laga perdana Brazil melawan Kroasia berlangsung pada 13 Juni.

Keyakinan seperti itu pula yang pernah membuat mantan pelatih Argentina Carlos Bilardo sukses. Dia memakai salah satu koleksi dasinya yang dianggap membawa tuah. Dia mengenakan dasi yang sama pada sejak Piala Dunia 1986 dan 1990. Argentina berhasil juara dan yang terakhir masuk final.

Air Suci hingga Zodiak
Berbeda dengan mantan pelatih Italia Giovanni Trapattoni. Lebih dari sekadar dasi atau nomor keberuntungan, dia suka membawa air suci yang disimpan dalam botol. Air itu diperoleh dari adiknya yang menjadi biarawati. Praktik itu tentu saja menjadi kontroversi di negerinya.

Kebiasaan Pelatih Prancis Raymond Domenech malah lebih aneh lagi. Dalam penyeleksian pemain, dia juga mempertimbangkan zodiak para pemain sebelum membela Les Bleus. Robert Pires merupakan salah seorang korban kebiasaan nyeleneh Domenech.

Dia tidak dipilih karena berzodiak Scorpio. Menurut Domenech, pemain yang memiliki bintang Scorpio akan selalu berakhir dengan membunuh satu sama lain.

Pertimbangan yang sama juga membuat Johan Micoud terdepak. Berbintang Leo, gelandang Werder Bremen itu diprediksi bertemperamen tinggi. Domenech pernah menjadi pelatih Micoud sekitar 10 tahun lalu pada Piala Dunia U-21. "Sejak saat itu, saya tidak pernah dikontak-kontak lagi dengan dia."

Kalau pelatih saja seperti itu, apalagi para pemain. Siapa pun pasti masih ingat kebiasaan Laurent Blanc mencium kepala kiper botak Fabien Barthez sebelum bertanding pada Piala Dunia 1998. Entah kebetulan atau tidak, Prancis akhirnya tampil sebagai juara. 

Pada 1966, pemain Inggris Nobby Stiles juga melakukan ritual yang tak kalah unik. Dia melumuri dada, muka, dan lengannya dengan minyak buah zaitun. Rekan setimnya tak mau kalah. Jack Charlton biasa mengganti gantungan kalungnya (stud) menjelang pertandingan usai. Dalam setiap laga uji coba, dia selalu mencetak gol

Pemain Inggris lainnya, Gary Lineker, yang memenangi Sepatu Emas Adidas pada 1986, juga termasuk percaya takhayul. "Saat pemanasan, saya tidak pernah menembak bola ke arah gawang karena saya tak ingin menyia-nyiakan gol. Saya ingin menyimpan (tembakan) itu untuk membuat gol dalam pertandingan," ungkapnya.

Tidak hanya itu. Dia juga selalu mengganti kostumnya pada jeda turun minum. "Tapi, saya tidak menggantinya jika sudah mencetak gol pada babak pertama," jelasnya. Lineker juga punya cara sendiri untuk membuang sial ketika mulai tak produktif. Dia memotong rambutnya.

Terry: Saya Serba 50
Praktik semacam itu ternyata juga berlanjut hingga era pemain masa kini. Bek Timnas Inggris John Terry mengaku selalu hoki jika berurusan dengan angka 50.

"Saya memang percaya takhayul," katanya. "Saya selalu duduk di kursi yang sama di bus, membalut kaus kaki saya sebanyak tiga putaran, dan memotong pengaman tulang kering saya hingga berukuran sama setiap saya bermain. Dan, saya selalu mendengarkan lagu Usher di dalam mobil setiap hendak bertanding," beber pemain Chelsea itu.

Berkat takhayul pula membuat kiper Argentina Sergio Goycochea pada Piala Dunia 1990 mampu lolos hingga final. Namanya melambung karena sering menggagalkan penalti. "Kehebatan itu karena saya suka buang air kecil di lapangan melalui celah celana pendek."

Bagaimana Anda? Masih percaya terhadap takhayul


TAKHAYUL YANG DIYAKINI PEMAIN dan PELATIH:
1. Adrian Mutu, pemain Rumania, memakai celana dalam terbalik.
2. Mario Zagallo, mantan pelatih Brasil, kostum nomor 13.
3. Carlos Bilardo, mantan pelatih Argentina, memakai dasi yang sama.
4. Giovanni Trapattoni, Mantan pelatih Italia, membawa air suci pemberian biarawati.
5. Raymond Domenech, pelatih Prancis, menyeleksi pemain juga mempertimbangkan zodiak.
6. Laurent Blanc, mantan pemain Prancis, mencium kepala kiper Fabien Barthez.
7. Nobby Stiles, mantan pemain Inggris, melumuri dada, muka, dan lengan dengan minyak buah zaitun.
8. Pemain Inggris Mantan bintang Inggris -Tak pernah menendang bola ke arah gawang ketika pemanasan.
-Ganti kostum jika tak cetak gol pada babak pertama.
-Tak ganti kostum jika sudah cetak gol pada babak pertama.
-Potong rambut jika mengalami penurunan grafik penampilan.
9. John Terry, pemain Inggris, hoki dengan angka 50.
10. Sergio Goycochea, mantan pemain Argentina, buang air kecil di lapangan. (zbc-Rabu, 7 Jun 2006)

Tidak ada komentar: